Tuesday, October 21, 2014

Hari Kedua : Seleksi Wawancara LPDP


Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

Hari kedua di Banda Aceh saya awali dengan shalat shubuh berjamaah di Masjid Agung Al Makmur. Saya masih penasaran dengan imamnya dan ternyata imam Shubuh berbeda dengan imam ‘Isya kemarin tapi tetap dengan kualitas yang hampir sama.
Setelah shalat saya kembali ke hotel untuk sarapan, ternyata menurut petugas hotel sarapan baru akan dibuka pada pukul 07.00 WIB. Saya putuskan untuk mencari sarapan di luar hotel dan ternyata harga sarapan di Banda Aceh tidak begitu mahal jika dibandingkan dengan di Medan.
Sesuai jadwal, wawancara dan verifikasi akan dilaksanakan pada hari pertama seleksi dan Leaderless Group Discussion akan dilaksanakan pada hari kedua. Alhamdulillah, untuk kedua tahapan tersebut saya mendapatkan jadwal yang pertama.
Seleksi hari pertama akan diawali dengan pembukaan dan pembekalan oleh Direktur LPDP pada pukul 08.00 WIB, artinya peserta harus hadir paling tidak 15 menit sebelum itu di lokasi Gedung AAC Prof. Dr. Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala.
Saya berangkat dari hotel dengan becak motor pada pukul 07.30 WIB. Perjalanan ke lokasi sekitar 15 menit. Ketika sampai di lokasi ternyata pada hari itu juga dilaksanakan wisuda salah satu akademi swasta dan gedung untuk lokasi seleksi LPDP masih terkunci. Namun, sudah ada beberapa orang peserta yang menunggu di depan pintu yang sebagian besar dari NAD dan ada yang baru tiba dari Sumatera Barat. Kami pergunakan waktu untuk berdiskusi tentang Beasiswa LPDP.
Singkat cerita, pembukaan dan pembekalan telah selesai dan saya adalah peserta pertama seleksi wawancara untuk kelompok I. Saya tentu hadir dengan berbagai persiapan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan wawancara sebelumnya yang pernah dipublish pada beberapa blog.
Ketika memasuki ruang seleksi, ternyata ada 3 orang pewawancara, 1 pria dan 2 wanita. Dan yang perlu saya garis bawahi adalah ternyata pertanyaan-pertanyaan yang diberikan jauh berbeda dengan apa yang sudah saya persiapkan.
Pewawancara I :
Sudah haji, koq gak pake Assalamu’alaikum?
Mengapa memilih universitas ini?
Apa sudah ada artikel internasional?
Apa sudah kenal dengan salah satu pembimbing disana?
Apa sudah lihat silabusnya?
Bagaimana seandainya beasiswa sudah habis, Bapak belum selesai?
Bagaimana kalau seandainya daerah Bapak minta merdeka?
Pewawancara II :
Coba dalam bahasa Inggris, apa rencana Bapak ke depan?
Ceritakan secara singkat, rencana penelitian Bapak?
Bagaimana bentuk nyatanya bagi masyarakat?
Pewawancara III :
Anak ke berapa dari berapa bersaudara?
Bagaimana latar belakang keluarga Bapak?
Bapak kan PNS struktural, buat apa melanjutkan S3?
Apa keluarga akan ikut bersama Bapak?
Apa Bapak sudah memikirkan hambatan yang mungkin dihadapi?
Kalau di dekat kampus tidak ada sekolah untuk anak Bapak atau anak Bapak tidak bisa beradaptasi di sekolah yang baru, bagaimana?
Waktu wawancara sebenarnya tidak terpaku sesuai jadwal, bisa lebih cepat atau lebih lama. Dalam hal ini, saya termasuk yang lebih lama. Setelah selesai saya ucapkan terima kasih, mohon maaf dan salam.
Selesai wawancara, saya masih harus menunggu sampai selesai shalat zhuhur dan makan siang untuk proses verifikasi berkas.
Setelah selesai proses verifikasi saya kembali ke hotel dan istirahat sambil menyaksikan siaran langsung semi final AFC Cup antara Persipura dengan Al Qadsia Kuwait. Selanjutnya saya berangkat ke Masjid Raya Baiturrahman untuk shalat Maghrib berjamaah dan membeli oleh-oleh khas Aceh.
--Bersambung--